Thursday, May 14, 2009

Forex - Risk Aversion vs Risk Appetite

USD Index 52-weeks High 52-Weeks Low EUR-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
82.12 (-46) 89.62 (04/03) 79.63 (02/01) 1.3595 1.4055 (02/01) 1.2459 (04/03)


Dolar AS mengalami penguatan untuk hari ke-2 di sesi Asia pada hari ini, terhadap euro dan pound karena saham Asia melanjutkan penurunan akibat investor melakukan risk aversion, yang meningkatkan permintaan untuk mata uang safe haven seperti dolar dan yen. Dolar juga mendapatkan keuntungan dari sentimen negatif untuk euro yang mendorong perkiraan ECB akan kembali meningkatkan pembelian obligasi pemerintah. Meredanya optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi global ikut berperan menguatkan dolar AS. Semalam, dolar rebound dari level terendah 4-bulan terhadap basket mata uang utama dunia setelah kejutan penurunan data Retail Sales AS memperingatkan investor bahwa ekonomi AS masih berada dalam resesi yang dalam, mendorong aliran safe haven ke dolar AS. Retail Sales AS anjlok di bulan April untuk bulan kedua, sebesar 0.4%, didbandingkan prediksi 0.0%. Data bulan Maret direvisi turun menjadi -1.3%. kondisi tersebut menunjukkan konsumen AS mungkin tidak mampu mengeluarkan ekonomi dari resesi, karena penurunan pendapatan dan penurunan tajam kesejateraan rumah tangga mungkin membatasi kemampuan daya beli untuk sementara waktu. Nanti malam, AS akan merilis data inflasi (PPI), bilamana meningkat dari perkiraan akan mendorong kekhawatiran stagflasi, dapat mendorong risk aversion.

Euro mengalami pelemahan untuk hari ke-2 terhadap dolar di sesi Asia hari ini, setelah indeks saham Asia Pasifik mengalami koreksi penurunan tajam, akibat investor yang melakukan risk aversion, menurunkan daya tarik untuk euro dan meningkatkan daya tarik untuk dolar sebagai mata uang safe haven. Euro juga melemah ke level terendah 1-pekan berkat spekulasi pejaba ECB pada hari ini akan memberikan signal mereka akan mengambil ukuran yang tidak konvensional untuk menurunkan biaya pinjaman. Semalam euro terkoreksi dari level tertinggi 7-pekan karena lemahnya data ekonomi yang meredakan harapan untuk pemulihan ekonomi global. Sementara konsumen di AS menurunkan tingkat belanja, produksi di zona euro mengalami penurunan. Industrial Production euro anjlok 20.2% di bulan Maret tingkat tahunan, setelah melemah 19.1% di bulan sebelumnya. Kondisi tersebut memperlihat rapuhnya pemulihan ekonomi global dan mendorong perkiraan suramnya pertumbuhan ekonomi zona euro di Q1 2009. ECB berpeluang meningkatkan pembelian obligasi hingga sebesar $82 miliar untuk menurunkan biaya pinjaman. ECB Lucas Papademos , ECB Paramo, ECB Juergen Stark akan berbicara pada hari ini, dapat mendorong risk aversion euro.

USD-JPY 52-weeks High 52-Weeks Low GBP-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
95.46 101.45 (06/04) 87.15 (21/01) 1.5158 1.5372 (08/01) 1.3502 (23/01)


Yen mengalami penguatan terhadap dola, berkat investor melakukan risk aversion pada sesi Asia hari ini, dimana lemahnya data Retail Sales AS dan laporan bank sentral Inggris menenai ekonomi Inggris kemarin, memberikan pandangan bahwa pemulihan ekonomi global masih terlihat rapuh, karena ekonomi AS dan Inggris masih berada dalam resesi berkepanjangan. Spekulasi bank sentral Eropa akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah sebesar $ 82 miliar, meningkatkan daya tarik untuk memegang yen ketmbang euro saat ini. Penurunan tajam di indeks saham Asia hari ini, ikut berperan menguatkan yen yang mendapatkan keuntungan dari status safe haven setelah investor di Asia Pasifik melakukan risk aversion, sehingga menguntungkan dolar dan yen. Spekulasi penurunan rating hutang AS oleh lembaga pemeringkat international ikut menguatkan yen terhadap mata uang dolar, kendati laju penguatan yen akan dibatasi oleh lemahnya fundamental ekonomi Jepang yang memburuk setelah data perdagangan menunjukkan ekspor mengalami penurunan lebih lanjut.

Pound sterling mengalami tekanan lebih lanjut terhadap dolar di sesi Asia hari ini, berkat investor global kembali melakukan risk aversion setelah saham Wall Street jatuh semalam mendorong penurunan tajam d indeks saham Asia hari ini. Lemahnya data Retail Sales dan laporan projeksi pertumbuhan BOE dalam BOE Inflation Report yang dirilis kemarin, menunjukkan bahwa perkiraan pemulihan ekonomi global terlihat terlalu dini, dan terlihat rapuh, meningkatkan daya tarik untuk memegang dolar sebagai safe haven di saat terjadi krisis finansial. Pound kemarin melemah ke level terendah 1.5136 karena perkiraan Bank of England yang menunjukkan bahwa ekonomi akan terkontraksi di tahun ini sebelum tumbuh di 2010. Inflasi akan melambat menjadi 0.4 persen di tahun ini. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa resesi di Inggris masih belum berakhir, daya tarik untuk memegang pound menjadi menurun. Terutama menjelang rilisan data inflasi dan jobless yang akan kembali mendorong risk aversion pada hari ini, sehingga berpeluang melemahkan pound dolar.

USD-CHF 52-weeks High 52-Weeks Low AUD-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
1.1070 1.1965 (12/03) 1.0617 (02/01) 0.7530 0.7713 (11/05) 0.6248 (02/02)


Swiss franc masih melanjutkan pelemahannya terhadap dolar di sesi Asia, di level 1.1100, menyusul jatuhnya saham dan laporan penjualan ritel AS yang lebih rendah dari prediksi, mengurangi optimisme krisis ekonomi akan berakhir. Semalam dilaporkan bahwa penjualan ritel AS turun 0,4% bulan lalu, setelah turun 1,3% bulan sebelumnya. Pasar sebelumnya memperkirakan penjualan ritel flat di April. Laporan itu mengurangi harapan akan terjadinya pemulihan ekonomi. Harapan akan terjadinya pemulihan ekonomi dari resesi mendominasi pasar dalam beberapa hari terakhir. Harapan itu muncul menyusul laporan ekonomi dari beberapa negara seperti Inggris dan Cina. Namun, laporan semalam mengecewakan pasar dan membuatnya beralih ke safe haven. Terutama dengan jatuhnya Wall Street dan bursa regional. Semalam franc melemah ke level penutupan 1.1070, dari posisi tertingginya 1.0980 dan terendah 1.1100. Siang hari ini, Swiss dijadwalkan akan merilis laporan Producer & Import Price bulan April yang diperkirakan naik 0,8% dari bulan lalu turun 0,5%.

Dolar Australia bergerak flat hari ini dari penutupan semalam 0.7529 terhadap dollar. Stabilnya aussie awal perdagangan Asia hari ini tidak lepas dari pelemahannya semalam, dimana mencuatnya kembali risk aversion seiring jatuhnya saham global dan laporan penjualan ritel AS yang lebih rendah dari prediksi, mengurangi optimisme krisis ekonomi berakhir. Mata uang berisiko seperti euro, sterling dan aussie, yang sempat menguat berkat harapan itu, kini tertekan. Faktor lainnya adalah turunnya harga komoditas, termasuk harga emas dan energy. Kini, pasar menjadi pesimis mengenai prospek ekonomi. Oleh karena itu, pasar membutuhkan bukti atau data baru. Bila ada, sentimen pasar akan membaik. Namun, dengan kurangnya even ekonomi signifikan hari ini, saham menjadi acuan utama pergerakan mata uang dan saat ini, saham regional berjatuhan. Dalam perdagangan semalam, aussie mencatat posisi tertinggi 0.7704 dan terendah 0.7510.

Technical Analysis

(Sell break 1,3600 is done:+70p) Meski adanya koreksi penurunan dalam 2 hari terakhir, EUR-USD masih menunjukkan trend bullish jangka pendek, berkat formasi bullish adanya rising wedge dan uptrend channel, didukung oleh indikator teknikal yang bullish, seperti stochastic dan MACD masih berada di teritorial positif, meski laju ADX mulai terkoreksi dan pola bearish harami menunjukkan potensi kenaikan terbatas, jika hari ini gagal kembali menembus dan ditutup diatas former high 1.3737 (Double top/tweezer top) dan trendline resistance di 1.3719, untuk target 161.8 FE di 1.4011 dan 1.4205 (uptrend channel resistance-line). Sementara support berada di 1.3459 (trendline support yang dapat memutarbalikkan trend jangka pendek jika level tersebut ditembus. Buy 1.3450 dan buy break 1.3730 target 1.4000 stop 50p, sell break 1.3430 target 1.3200.
(Hold sell 95.40 target 94.60 stop diatas 96.00) USDJPY masih menunjukkan pola bearish dari formasi downtren channel dalam falling wedge, yang mendorong pola continuation bearish setelah indikator ADX menunjukkan trending up, stochastic menunjukkan crossing di teritorial negatif, MACD bearish, seharusnya membatasi potensi rebound pada hari ini. Trend penurunan dapat berlanjut untuk trend medium-term yang telah bearish, jika level support di 94.60 ditembus untuki target 88.58 kembali. Buy 94.70 (former support) target 96.10 stop 50p, Sell diatas 96.10 target 95.00, stop 96.50 reverse buy kalo break target 97.10.
Chart GBP-USD

(-50p)GBP-USD menunjukkan trend bullish jangka pendek, berkat signal positif dari indikator teknikal ADX (trending up), MACD bullish dan stochastic crosing up, didukung formasi ascending triangle dan candle bullish, seharusnya masih menopang penguatan GBP-USD pada hari ini dan bahkan pekan ini, selama tidak ditutup dibawah 1.5160 (support line), bilamana hal itu terjadi target 1.4940 (low). Sementara potensi kenaikan terbatas berkat pola candle dark cloud cover, meski pola ascending triangle line mengarah ke 1.5385/1.5696 (200-day MA). Buy 1.5075 target 1.5300 stop 60p, buy break 1.5220 target 1.5350 stop diatas 1.5430.

AUD-USD masih berada dalam uptrend channel di daily chart seharusnya masih mempertahankan tren bullis untuk jangka pendek, meski dibayangi oleh potensi koreksi penurunan di pola falling wedge untuk target support line di 0.7478 bahkan 0.7240 (trendline support), bilamana break akan meerubah trend jangka pendek menjadi bearish. Potensi kenaikan juga terbatas berkat formasi double top di 0.7712, jika tembus 0.7910. Sell break 0.7470 target 0.7250 stop 60p, sell 0.7610 target 0.7480 (closing) stop 50p.

www.strategydesk.co.id
www.harumdana.berjangka.co.id

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal