Tuesday, May 5, 2009

IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi

Market Review
Aksi profit-taking melanda IHSG kemarin, setelah BI rate terpangkas 25 bsp (7.25%) sesuai dengan perkiraan (sell on the news), mendorong sejumlah saham unggulan (perbankan, infrastruktur) terkoreksi setelah mengalami kenaikan yang terlalu cepat beberapa hari terakhir. Laporan Wall Street Journal mengenai perkiraan hasil Strest Test 19 Bank dirilis hari Kamis dan menjelang testimony Fed Ben Bernanke kemarin, sempat menekan saham regional Asia dari level tertinggi, ikut mendorong terkoreksinya IHSG, meski laju penurunan tertahan oleh kenaikan saham komoditi, manufaktur dan aneka industri. IHSG sempat mencapai level tertinggi 1,823.38 di awal sesi, mengikuti kenaikan saham Wall Street (04/05), berkat positifnya laporan perumahan AS. IHSG ditutup melemah 16.077 poin (-0.9%) di 1,772.07, nilai transaksi Rp 7.06 triliun. Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 663 miliar kemarin.

Indeks saham MSCI menguat kemarin, melanjutkan kenaikan yang menghapus penurunan saham global di tahun ini, karena lebih baik dari perkiraan data perumahan AS dan rekomendasi JP Morgan bahwa saham Asia (ex Jepang: overweight Korea, Thailand, Taiwan & China) masih dapat menguat 18%.

IHSG Outlook
IHSG dapat mengalami tekanan akibat aksi profit-taking hari ini, berkat aksi profit-taking di sejumlah saham unggulan berada dalam kondisi overbought dan kekhawatiran menjelang rilisan laporan penting global di akhir pekan ini, seperti hasil uji kelayakan 19 bank AS (Strest Test), pertemuan bank sentral Eropa (perkiraan cut 25 bsp) hari Kamis dan laporan tenaga kerja AS diperkirakan menunjukkan tingkat pengangguran mencapai level tertinggi 25-tahun, dapat mendorong kembali risk aversion diantara investor lokal. Meski potensi koreksi penurunan terbatas, berkat positifnya pemotongan suku bunga BI (-25bsp menjadi 7.25%), cadangan devisa RI meningkat menjadi $ 56.67 miliar di akhir April, penguatan rupiah ke Rp 10,400/dolar dan kenaikan harga komoditi, dapat menopang saham perbankan, komoditi, industri dan perdagangan.

Stock Picks:
* BDMN
* SMGR

Global Outlook
Lebih baiknya earnings saham global di Q1 2009, kenaikan harga komoditi (indeks CRB meningkat 3.34%), penurunan 3-month Libor dibawah 1%, komentar Fed Bernanke: ekonomi akan mulai tumbuh di tahun ini dan “housing is bottoming” dan ISM Services AS naik ke 43.7 kemarin, seharusnya menopang kinerja indeks saham regional Asia, meski dibayangi potensi profit-taking berkat signal teknikal overbought dan menjelang rilisan hasil Strest Test 19 bank (07/05), dapat mendorong risk aversion di akhir pekan.

Technical Analysis:
IHSG mulai mendapatkan signal negatif dari pola candle menunjukkan evening star, gagal menembus trendline di diagonal triangle di 1,825, penurunan dengan volume tertinggi, ADX trending up dan stochastic menunjukkan bearish divergence dan crossing down dari overbought, seharusnya mendorong perkiraan penurunan hari ini dan membatasi potensi kenaikan kendati masih berada dalam uptrend jangka pendek, selama masih ditutup harian diatas 5-day MA di 1,732 dan FE 100.0 di 1,709 untuk target 1,833/1,372 (trendline) dan bahkan target 3 bulan di 1,958 (50.0% fibo retracement). Potensi koreksi minor dapat mencapai support 1,754/1,708. Elliot wave menunjukkan sub wave v telah selesai, mengarah ke koreksi abc-wave 4 dalam primary wave C.
Resistance: 1848.88/1829.68/1810.47/1797.73. PP 1784.98
Support : 1765.78/1746.57/1733.83/1721.08
(Perkiraan Range Hari Ini 1,740-1,800)

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal